KEMANDIRIAN ADALAH KUNCI PRESTASIKU
Olahraga sepak bola adalah olahraga
yang mungkin paling banyak dimainkan di dunia. Mulai dari klub sepak bola
sampai suporter paling banyak di dunia. Di indonesia sendiri olah raga ini
sangat di gandrungi oleh remaja hingga orang tua. Banyak orang yang melihat
sepak bola adalah olahraga yang paling mudah dan murah untuk memainkanya.
Namun, ini tidak berlaku oleh seorang anak muda yang berasal dari jakarta. Dia
adalah Fregiant Feniks Simanjutak. Dia biasa disapa Egi, Terlahir dari
keturuanan suku Batak. Egi, lahir dari hasil pernikahan pasangan Bapak Lukman I.S, dan Ibu Ari Budhi Haksiwi
tepatnya pada tanggal 16 Juni 1996 di Jakarta. Dikeluarganya dia adalah putra
bontot dari 4 bersaudara.
Sebagai gambaran sosok Egi adalah
lelaki normal dengan tinggi badan 170cm dan bentuk tubuh yang atletis. Dia
menggunakan kaca mata minus. Memiliki wajah Indonesia ada campuran darah Batak
yang diwarisi ayahnya dipadu dengan suku Jawa, purworejo Ibunya. Dirinya
berkulit sawo matang dan menurut beberapa teman wanitanya, Egi memiliki senyum
yang manis. Wangi pasrfumenya seperti penguat pesan kalau dirinya adalah lelaki
yang macho. Namun ini hal yang menarik, saat orang pertama bertemu dengan
dirinya akan melihat dan menilai sosok Egi adalah sosok lelaki yang Macho dengan
postur tinggi badan ideal ditunjang bentuk tubuh yang atletis dan aroma dirinya
dengan parfume yang menguatkan pesan kelelakiaanya namun suara, suranya lah
yang membuat orang kadang memberi lawan pada dirinya sebagai buat bahan
candaan. Suara dirinya yang sangat kecil terkesan lembut. Banyak temanya yang
bercanda memberi candaan seperti “badan boleh serem tapi suaranya lembut
banget wkwkwk”. Egi tidak ambil pusing
dan tidak marah karena dia sangat menerima candaan seperti itu terlebih dirinya
juga orang yang humoris.
Sedikit
cerita mengapa Egi dapat suka Bermain Soft Ball
Egi adalah salah satu dari sekian
remaja yang ada di Indonesia yang setuju bahwa olahraga Soft Ball adalah
olahraga yang lebih menyenangkan dari bermain Basket ataupun Sepak bola. Sejak
Sd ia tumbuh dengan biasa seperti anak-anak pada umumnya yang suka bermain.
Saat duduk di sekolah tingkat SD, Egi sudah mulai bermain dengan Basket dan
Sepak bola, dia bersekolah di Sekolah Dasar Kristen Tirta BPK Penabur. Dahulu
dia merasa senang bermain Basket dan Sepak bola karena, mayoritas teman
disekolah main permainan tersebut. Egi cukup dikenal di teman-temanya karena
Egi adalah anak yang jago bermain Basket dan Bermain Sepak bola. Temannya
banyak karena melihat Egi adalah anak yang piawai bermain sepak bola dan basket
mengakibatkan dirinya menjadi perebutan dari tim-tim yang bertanding saat mata
pelajaran olahraga berlangsung. Prestasinya dalam olahraga ini juga cukup
lumayan. Yakni, menjadi atlet sekolah dalam pertandingan Basket dan Sepak bola
antar Sekolah Dasar se-Jakarta.
Waktu pun terus berjalan, hari
bertambah tak terasa tahun-tahun pun terus berlalu yang mengakibatkan usia pun
bertambah. Fregiant Feniks pun harus melanjutkan sekolahnya karena telah lulus
dari bangku sekolah dasar. Orangtuanya ingin dia tetap bersekolah dalam Yayasan
tempat ia duduk di sekolah dasarnya. Yaa, Egi melanjutkan sekolah menengah
pertamanya di Sekolah Menengah Pertama Kristen Tirta BPK Penabur. Disini dia
harus bersosialisasi lagi untuk teman-teman barunya. Karena dia Orang yang
supel jadi mudah baginya untuk mendapat teman yang banyak di tempat yang baru.
Hari pun menunjukan hari ke tiga dia bersekolah disana dan tepat pada hari itu
terdapat agenda dari sekolah khusus untuk para siswa-siswi baru yakni demo
ekskul yang ada di sekolah. Seketika itu dirinya melihat dan terkesima dengan
olahraga Soft Ball. Dia pun merasa tertarik mungkin ingin ikut dan mencoba
permainan itu.
Saat duduk di kelas 7 dia merasa
biasa saja tak ada yang spesial disana, sama seperti sekolah lain pada umumnya.
Namun dia merasa bosan dengan agenda sekolah yang hanya seperti itu. seperti
terlintas bayang-bayang akan waktu demo ekskul beberapa waktu lalu tentang
ekskul Soft Ball, dia pun bergegas untuk menemui seorang temanya yang ikut
dalam ekskul tersebut. Banyak yang ia tanyakan seputar informasi tentang soft
ball. Mulai dari aturan bermain dan cara bermain. Temanya melihat bahwa Egi ini
tertarik dengan olahraga tersebut maka dari itu temanya langsung mengajak untuk
melihat prosesi latihan sore nanti di lapangan sekolah. Mendengar ajakan
terseut Egi mau dan setuju dengan ajakan temanya tersebut. Waktu sore telah
tiba dan Egi pun mulai melihat cara bermain dan sedikit mengetahui tentang
aturan olahraga tersebut. Seketika dia bertanya kepada pelatihnya apakah
dirinya boleh bergabung dengan ekskul tersebut? Dan jawabanya pun boleh maka
semenjak itu dia tercatat sebagai anggota ekskul Soft Ball di sekolahnya.
Belajar dengan tekun dan mandiri
sudah di perlihatkan oleh Egi sejak SMP ini, dia berlatih dan membeli segala
peralatan olahraga tersebut seperti sepatu dan tongkat pemukul dari hasil uang
tabungannya. Orang tuanya sudah mendidik cara memanagement uang sejak SMP.
Dirinya diberi uang bulanan untuk jajan. Dari setiap bulanya dia dapat
menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli peralatan bermain SOFT BALLnya yang
bisa dikatakan tidak murah. Namun karena niat yang kuat dia pun dapat berusaha
dengan keras menabung untuk membelinya. Pada awalnya, dia mendapat banyak
cacian dan ledekan dari teman-temanya dalam anggota Soft Ball di sekolahnya.
Maklum saja dia baru pertama kali bergulat dengan olah raga tersebut. Namun
ejekan temen-temanya tidak menyurutkan hatinya untuk dapat piawai dalam bermain
Soft Ball. Waktu terus berjalan dan dia tetap semangat dalam berlatih dan
hasilnya pun mulai terlihat. Mulai dari waktu pencatatan lari yang meningkat,
hingga pukulan bola yang tepat dan jauh. Lambat laun pelatihnya melihat potensi
yang ada di dalam diri Egi ini.
Tepat tanggal 18 agustus tahun 2010,
adalah hari pembuktian kemampuan dirinya kepada teman-teman dan orang lain. Dia
ditunjuk sekolah, dalam ajang kompetisi soft ball di Jakarta yang diadakan oleh
Kementrian Pemuda dan Olah Raga. Dirinya dan teman-temanya merasa sangat
terhormat dapat mewakili sekolahnya dalam kompetisi tersebut. Pertandingan
sangat sengit dan butuh pengorbanan kerja keras. Dirinya dan timnya bertemu
dengan lawan yang cukup sulit. Namun, berkat kerja keras dan kerja sama tim
yang baik akhirnya dapat megatarkan sekolahnya untuk dapat menempati juara 2
dalam kompetisi tersebut.
Lanjut di SMA, dia saat itu
melanjutkan bersekolah di SMAN 97 Brigif, di bilangan Jakarta Selatan. Disini
dia seperti di SMP dulu yakni bergaul dan bersosialisasi lagi dengan teman
barunya di SMA. Duduk di bangku SMA
tidak menurunkan niat dirinya terhadap olahraga Soft Ball. Saat itu dirinya
mencoba untuk ikut seleksi bergabung dalam Club Soft Ball yang cukup punya nama
di daerah Jakarta Selatan, club tersebut bernaman PEJABAT, atau PEJATEN BARAT.
Dirinya lagi-lagi menunjukan kemandirianya dalam mengahdapi masalah. Tanpa di
dampingi orang tua atau saudaranya dia mendaftar dan ikut pergi selek si
kesana. Jarak dari rumahnya yang berada di kawasan Tanggerang Kota dengan
Tempat seleksi tersebut cukup lumayan jauh tapi ini tidak mengurungkan niatnya
untuk bergabung.
Dalam
seleksi tersebut, dia mengerahkan seluruh kemampuan dirinya yang telah ia dapat
saat SMP. Terbukti dari sekian banyaknya tahapan seleksi dia dapat lolos masuk
dan masuk menjadi anggota dari club PEJABAT tersebut.
Sedikit
gamabaran tentang olahraga Soft Ball,
Sofbol atau
dikenal dengan softball adalah olahraga bola beregu
yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat,
diciptakan oleh George Hancock di
kota Chicago pada
tahun 1887.
Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol saat ini
berdiameter 28-30,5 sentimeter;
bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola(pitcher) dan menjadi sasaran pemain
lawan, yaitu pemukul bola dengan
menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang
berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba
mengumpulkan angka (run) dengan
cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka
akhir yaitu home plate. Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan
sofbol. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan.
Permainan terdiri dari 9 babak yang
disebutinning.
Di dalam satu inning, tim
yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang
mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola tim bertahan melemparkan bola
ke arah penangkap bola sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim
yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul
bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran
memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati
(out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari
seorang runner berlari
menginjak semua marka secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang
berhasil mengelilingi dan menginjak home
plate mendapat satu angka. Waktu permainan
ditentukan oleh inning.
Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kaliout, disebut 1 inning.
Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan
setidaknya 7 inning tergantung
situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.
Jika dalam inning yang ditentukan
waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri,
inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang.
Kondisi itu disebut tie break atau seri.
Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team)
mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor)
mendapat giliran memukul. Dari informasi diatas memang Soft Ball memang mirip
dengan Baseball ataupun Kasti namun memang terdapat perbedaan dalam aturan
permainanya.
Puncak
prestasi Fregiant Feniks...
Bergabung dalam sebuah Club yang
memiliki nama yang cukup di pandang bukan tidak mudah. Disinilah Egi merasa
setiap detik adalah kompetisi. Dalam club tersebut sudah berisikan orang yang
memang cukup baik dalam permainan dan atitudenya.
Egi harus bekerja ekstra untuk mendapatkan posisi yang ia inginkan dalam
tim yakni First Base. Yakni posisi
base pertama yang melakukan pertahanan. Banyak pengalaman yang sangat tidak
menyenangkan yang membuatnya hampir goyah pada saat itu. yakni sering kali dia
hanya duduk di bangku cadangan saat bertanding dan tidak dimainkan satu
permainan penuh oleh pelatihnya. Dalam benak hati Egi, dirinya sudah berusaha
dengan keras sekali namun tak diberi kesempatan untuk mencoba bertanding dalam
kejurnas ataupun olimpiade lain.
Sebagai
informasi pembaca, saat ini Egi tercatat sebagi mahasiswa aktif Jurusan Hukum
Angkatan 2014 di Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto yang terletak di
Jawa Tengah. Meskipun dia berada jauh dari Club Soft Ballnya dia tidak pernah
berniat untuk meninggalkan timnya. Saat libur semester sudah barang pasti dia
akan berlatih di Clubnya untuk tetep mengasah kemampuan bermainya. Nampaknya
dia tak sadar bahwa pelatihnya saat itu memperhatikanya. Saat itu Egi
ditawarkan untuk mengikuti seleksi untuk mewakili Tim DKI jakarta dalam
KEJURNAS SOFT BALL Tingkat Nasional. Tanpa pikir panjang Egi pun mau untuk
mencobanya. Kebetulan saat seleksi tersebut pas sekali dengan libur akhir
smester jadi dia dapat fokus berlatih dengan kerja keras dan penuh
kemandirianya yang sekali lagi tidak melibatkan orang terdekatnya ataupun keluarganya
dalam urusan untuk membantu dirinya.
Pada tahun 2016 bulan febuari, Fregiant
Feniks mendapat kabar bahagia bahwa dirinya lolos dalam seleksi, dan berhak
untuk membela tim DKI dalam kompetisi Soft Ball tingkat nasional. Diapun segera
mengurus surat ijin kepada pihak kampus dalam usaha mendapat ijin bertanding.
Pembuatan surat ini bukan tidak mudah, namun ada beberapa dosen mungkin yang
sedikit melihat dan memberi jawaban untuk kiranya agak berat memberi ijin untuk
bertanding tapi akibat dari kesungguhan yang di tampilkan dirinya akhirnya
dirinya mendapat ijin dari pihak kampus, lagi-lagi dilakukanya sendiri tanpa
bantuan orang tua ataupun temanya. Dirinya memiliki prinsip “Bahwa sesulit
apapun masalah itu cobalah untuk selesaikan sendiri untuk mengetahui seberapa
hebat diri mu”. Masalah perijinan dengan kampus selesai barangkatlah dirinya
menuju Jakarta untuk bertanding Mewakili Jakarta. Kami selaku teman-temanya
juga tidak diijinkanya untuk menonton dirinya bertanding. Sampai saat ini saya
tidak tahu apa tujuan dari Egi tak mengijinkan teman-temanya ataupun
keluarganya untuk melihat dirinya bertanding. Singkat cerita, dirinya dengan
timnya berhasil mengantar tim Junior DKI
Jakarta di Posisi 3 Tingkat Nasional pada tahun 2016. Pada posisi pertama atau
juara pertama ada Sulawesi Tenggara dan disusul Juara Kedua Kalimantan Timur
berikutnya DKI Jakarta posisi ketiga.
Saat
ini Fregiant Feniks masih tetap menjadi Egi yang saya kenal, yakni orangnya
humoris, baik, peduli terhadap teman dan cocok mengobrol dengan saya. Tak
terasa hampir 2 tahun lamanya saya sudah tinggal bersama Egi dan teman-teman
yang lain. Dulu kita kos bersama selama 1 tahun dan saat ini kita mengkontrak
rumah dengan 9 kamar yang berisikan 9 orang
termasuk saya dan Egi serta teman-teman yang dulunya kita satu kosan.
Hikmah dalam kisah ini adalah betapa pentingnya kita untuk dapat hidup mandiri
untuk berusaha mencoba menyelesaikan masalah sendiri untuk mengetahui seberapa
hebat diri kita. Sampai saat ini walaupun sudah kuliah hampir 2 tahun di
Purwokerto Egi tetap aktif latihan terutama saat libur semester tiba, saat di
Jakarta sudah barang tentu dirinya akan datang dan berlatih di Club PEJABAT
(Pejaten Barat) untuk tetap melatih dan terus mangasah permainanya.
Video : 8 HIIT Latihan Fisik yang paling mempengaruhi perkembangan pemain sepak bola..
BalasHapus