Minggu, 26 Juni 2016

Tugas Uas jmc...

KEMANDIRIAN ADALAH KUNCI PRESTASIKU
            Olahraga sepak bola adalah olahraga yang mungkin paling banyak dimainkan di dunia. Mulai dari klub sepak bola sampai suporter paling banyak di dunia. Di indonesia sendiri olah raga ini sangat di gandrungi oleh remaja hingga orang tua. Banyak orang yang melihat sepak bola adalah olahraga yang paling mudah dan murah untuk memainkanya. Namun, ini tidak berlaku oleh seorang anak muda yang berasal dari jakarta. Dia adalah Fregiant Feniks Simanjutak. Dia biasa disapa Egi, Terlahir dari keturuanan suku Batak. Egi, lahir dari hasil pernikahan pasangan Bapak  Lukman I.S, dan Ibu Ari Budhi Haksiwi tepatnya pada tanggal 16 Juni 1996 di Jakarta. Dikeluarganya dia adalah putra bontot dari 4 bersaudara.

            Sebagai gambaran sosok Egi adalah lelaki normal dengan tinggi badan 170cm dan bentuk tubuh yang atletis. Dia menggunakan kaca mata minus. Memiliki wajah Indonesia ada campuran darah Batak yang diwarisi ayahnya dipadu dengan suku Jawa, purworejo Ibunya. Dirinya berkulit sawo matang dan menurut beberapa teman wanitanya, Egi memiliki senyum yang manis. Wangi pasrfumenya seperti penguat pesan kalau dirinya adalah lelaki yang macho. Namun ini hal yang menarik, saat orang pertama bertemu dengan dirinya akan melihat dan menilai sosok Egi adalah sosok lelaki yang Macho dengan postur tinggi badan ideal ditunjang bentuk tubuh yang atletis dan aroma dirinya dengan parfume yang menguatkan pesan kelelakiaanya namun suara, suranya lah yang membuat orang kadang memberi lawan pada dirinya sebagai buat bahan candaan. Suara dirinya yang sangat kecil terkesan lembut. Banyak temanya yang bercanda memberi candaan seperti “badan boleh serem tapi suaranya lembut banget  wkwkwk”. Egi tidak ambil pusing dan tidak marah karena dia sangat menerima candaan seperti itu terlebih dirinya juga orang yang humoris.
Sedikit cerita mengapa Egi dapat suka Bermain Soft Ball
            Egi adalah salah satu dari sekian remaja yang ada di Indonesia yang setuju bahwa olahraga Soft Ball adalah olahraga yang lebih menyenangkan dari bermain Basket ataupun Sepak bola. Sejak Sd ia tumbuh dengan biasa seperti anak-anak pada umumnya yang suka bermain. Saat duduk di sekolah tingkat SD, Egi sudah mulai bermain dengan Basket dan Sepak bola, dia bersekolah di Sekolah Dasar Kristen Tirta BPK Penabur. Dahulu dia merasa senang bermain Basket dan Sepak bola karena, mayoritas teman disekolah main permainan tersebut. Egi cukup dikenal di teman-temanya karena Egi adalah anak yang jago bermain Basket dan Bermain Sepak bola. Temannya banyak karena melihat Egi adalah anak yang piawai bermain sepak bola dan basket mengakibatkan dirinya menjadi perebutan dari tim-tim yang bertanding saat mata pelajaran olahraga berlangsung. Prestasinya dalam olahraga ini juga cukup lumayan. Yakni, menjadi atlet sekolah dalam pertandingan Basket dan Sepak bola antar Sekolah Dasar se-Jakarta.
            Waktu pun terus berjalan, hari bertambah tak terasa tahun-tahun pun terus berlalu yang mengakibatkan usia pun bertambah. Fregiant Feniks pun harus melanjutkan sekolahnya karena telah lulus dari bangku sekolah dasar. Orangtuanya ingin dia tetap bersekolah dalam Yayasan tempat ia duduk di sekolah dasarnya. Yaa, Egi melanjutkan sekolah menengah pertamanya di Sekolah Menengah Pertama Kristen Tirta BPK Penabur. Disini dia harus bersosialisasi lagi untuk teman-teman barunya. Karena dia Orang yang supel jadi mudah baginya untuk mendapat teman yang banyak di tempat yang baru. Hari pun menunjukan hari ke tiga dia bersekolah disana dan tepat pada hari itu terdapat agenda dari sekolah khusus untuk para siswa-siswi baru yakni demo ekskul yang ada di sekolah. Seketika itu dirinya melihat dan terkesima dengan olahraga Soft Ball. Dia pun merasa tertarik mungkin ingin ikut dan mencoba permainan itu.
            Saat duduk di kelas 7 dia merasa biasa saja tak ada yang spesial disana, sama seperti sekolah lain pada umumnya. Namun dia merasa bosan dengan agenda sekolah yang hanya seperti itu. seperti terlintas bayang-bayang akan waktu demo ekskul beberapa waktu lalu tentang ekskul Soft Ball, dia pun bergegas untuk menemui seorang temanya yang ikut dalam ekskul tersebut. Banyak yang ia tanyakan seputar informasi tentang soft ball. Mulai dari aturan bermain dan cara bermain. Temanya melihat bahwa Egi ini tertarik dengan olahraga tersebut maka dari itu temanya langsung mengajak untuk melihat prosesi latihan sore nanti di lapangan sekolah. Mendengar ajakan terseut Egi mau dan setuju dengan ajakan temanya tersebut. Waktu sore telah tiba dan Egi pun mulai melihat cara bermain dan sedikit mengetahui tentang aturan olahraga tersebut. Seketika dia bertanya kepada pelatihnya apakah dirinya boleh bergabung dengan ekskul tersebut? Dan jawabanya pun boleh maka semenjak itu dia tercatat sebagai anggota ekskul Soft Ball di sekolahnya.
           
           Belajar dengan tekun dan mandiri sudah di perlihatkan oleh Egi sejak SMP ini, dia berlatih dan membeli segala peralatan olahraga tersebut seperti sepatu dan tongkat pemukul dari hasil uang tabungannya. Orang tuanya sudah mendidik cara memanagement uang sejak SMP. Dirinya diberi uang bulanan untuk jajan. Dari setiap bulanya dia dapat menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli peralatan bermain SOFT BALLnya yang bisa dikatakan tidak murah. Namun karena niat yang kuat dia pun dapat berusaha dengan keras menabung untuk membelinya. Pada awalnya, dia mendapat banyak cacian dan ledekan dari teman-temanya dalam anggota Soft Ball di sekolahnya. Maklum saja dia baru pertama kali bergulat dengan olah raga tersebut. Namun ejekan temen-temanya tidak menyurutkan hatinya untuk dapat piawai dalam bermain Soft Ball. Waktu terus berjalan dan dia tetap semangat dalam berlatih dan hasilnya pun mulai terlihat. Mulai dari waktu pencatatan lari yang meningkat, hingga pukulan bola yang tepat dan jauh. Lambat laun pelatihnya melihat potensi yang ada di dalam diri Egi ini.
            Tepat tanggal 18 agustus tahun 2010, adalah hari pembuktian kemampuan dirinya kepada teman-teman dan orang lain. Dia ditunjuk sekolah, dalam ajang kompetisi soft ball di Jakarta yang diadakan oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga. Dirinya dan teman-temanya merasa sangat terhormat dapat mewakili sekolahnya dalam kompetisi tersebut. Pertandingan sangat sengit dan butuh pengorbanan kerja keras. Dirinya dan timnya bertemu dengan lawan yang cukup sulit. Namun, berkat kerja keras dan kerja sama tim yang baik akhirnya dapat megatarkan sekolahnya untuk dapat menempati juara 2 dalam kompetisi tersebut.
            Lanjut di SMA, dia saat itu melanjutkan bersekolah di SMAN 97 Brigif, di bilangan Jakarta Selatan. Disini dia seperti di SMP dulu yakni bergaul dan bersosialisasi lagi dengan teman barunya di SMA.  Duduk di bangku SMA tidak menurunkan niat dirinya terhadap olahraga Soft Ball. Saat itu dirinya mencoba untuk ikut seleksi bergabung dalam Club Soft Ball yang cukup punya nama di daerah Jakarta Selatan, club tersebut bernaman PEJABAT, atau PEJATEN BARAT. Dirinya lagi-lagi menunjukan kemandirianya dalam mengahdapi masalah. Tanpa di dampingi orang tua atau saudaranya dia mendaftar dan ikut pergi selek si kesana. Jarak dari rumahnya yang berada di kawasan Tanggerang Kota dengan Tempat seleksi tersebut cukup lumayan jauh tapi ini tidak mengurungkan niatnya untuk bergabung.
Dalam seleksi tersebut, dia mengerahkan seluruh kemampuan dirinya yang telah ia dapat saat SMP. Terbukti dari sekian banyaknya tahapan seleksi dia dapat lolos masuk dan masuk menjadi anggota dari club PEJABAT tersebut.
Sedikit gamabaran tentang olahraga Soft Ball,
           Sofbol atau dikenal dengan softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola(pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate.  Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebutinning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah penangkap bola sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan.
            Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua marka secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kaliout, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.
           Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul. Dari informasi diatas memang Soft Ball memang mirip dengan Baseball ataupun Kasti namun memang terdapat perbedaan dalam aturan permainanya.
Puncak prestasi Fregiant Feniks...
          Bergabung dalam sebuah Club yang memiliki nama yang cukup di pandang bukan tidak mudah. Disinilah Egi merasa setiap detik adalah kompetisi. Dalam club tersebut sudah berisikan orang yang memang cukup baik dalam permainan dan atitudenya. Egi harus bekerja ekstra untuk mendapatkan posisi yang ia inginkan dalam tim yakni First Base. Yakni posisi base pertama yang melakukan pertahanan. Banyak pengalaman yang sangat tidak menyenangkan yang membuatnya hampir goyah pada saat itu. yakni sering kali dia hanya duduk di bangku cadangan saat bertanding dan tidak dimainkan satu permainan penuh oleh pelatihnya. Dalam benak hati Egi, dirinya sudah berusaha dengan keras sekali namun tak diberi kesempatan untuk mencoba bertanding dalam kejurnas ataupun olimpiade lain.

Sebagai informasi pembaca, saat ini Egi tercatat sebagi mahasiswa aktif Jurusan Hukum Angkatan 2014 di Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto yang terletak di Jawa Tengah. Meskipun dia berada jauh dari Club Soft Ballnya dia tidak pernah berniat untuk meninggalkan timnya. Saat libur semester sudah barang pasti dia akan berlatih di Clubnya untuk tetep mengasah kemampuan bermainya. Nampaknya dia tak sadar bahwa pelatihnya saat itu memperhatikanya. Saat itu Egi ditawarkan untuk mengikuti seleksi untuk mewakili Tim DKI jakarta dalam KEJURNAS SOFT BALL Tingkat Nasional. Tanpa pikir panjang Egi pun mau untuk mencobanya. Kebetulan saat seleksi tersebut pas sekali dengan libur akhir smester jadi dia dapat fokus berlatih dengan kerja keras dan penuh kemandirianya yang sekali lagi tidak melibatkan orang terdekatnya ataupun keluarganya dalam urusan untuk membantu dirinya.
            Pada tahun 2016 bulan febuari, Fregiant Feniks mendapat kabar bahagia bahwa dirinya lolos dalam seleksi, dan berhak untuk membela tim DKI dalam kompetisi Soft Ball tingkat nasional. Diapun segera mengurus surat ijin kepada pihak kampus dalam usaha mendapat ijin bertanding. Pembuatan surat ini bukan tidak mudah, namun ada beberapa dosen mungkin yang sedikit melihat dan memberi jawaban untuk kiranya agak berat memberi ijin untuk bertanding tapi akibat dari kesungguhan yang di tampilkan dirinya akhirnya dirinya mendapat ijin dari pihak kampus, lagi-lagi dilakukanya sendiri tanpa bantuan orang tua ataupun temanya. Dirinya memiliki prinsip “Bahwa sesulit apapun masalah itu cobalah untuk selesaikan sendiri untuk mengetahui seberapa hebat diri mu”. Masalah perijinan dengan kampus selesai barangkatlah dirinya menuju Jakarta untuk bertanding Mewakili Jakarta. Kami selaku teman-temanya juga tidak diijinkanya untuk menonton dirinya bertanding. Sampai saat ini saya tidak tahu apa tujuan dari Egi tak mengijinkan teman-temanya ataupun keluarganya untuk melihat dirinya bertanding. Singkat cerita, dirinya dengan timnya  berhasil mengantar tim Junior DKI Jakarta di Posisi 3 Tingkat Nasional pada tahun 2016. Pada posisi pertama atau juara pertama ada Sulawesi Tenggara dan disusul Juara Kedua Kalimantan Timur berikutnya  DKI Jakarta posisi ketiga.

Saat ini Fregiant Feniks masih tetap menjadi Egi yang saya kenal, yakni orangnya humoris, baik, peduli terhadap teman dan cocok mengobrol dengan saya. Tak terasa hampir 2 tahun lamanya saya sudah tinggal bersama Egi dan teman-teman yang lain. Dulu kita kos bersama selama 1 tahun dan saat ini kita mengkontrak rumah dengan 9 kamar yang berisikan 9 orang  termasuk saya dan Egi serta teman-teman yang dulunya kita satu kosan. Hikmah dalam kisah ini adalah betapa pentingnya kita untuk dapat hidup mandiri untuk berusaha mencoba menyelesaikan masalah sendiri untuk mengetahui seberapa hebat diri kita. Sampai saat ini walaupun sudah kuliah hampir 2 tahun di Purwokerto Egi tetap aktif latihan terutama saat libur semester tiba, saat di Jakarta sudah barang tentu dirinya akan datang dan berlatih di Club PEJABAT (Pejaten Barat) untuk tetap melatih dan terus mangasah permainanya.

1 komentar: