Jumat, 25 Maret 2016

INTERNET SEBAGAI MEDIA BEREKSPRESI

    Teknologi yang semakin canggih dan maju dalam bidang komunikasi dan informasi mengakibatkan perubahan pola prilaku dan cara pikir manusia penggunanya. Seperti ungkapan Mc. Luhan dalam teori komunikasinya yaitu teknologi determinism yang mengatakan bahwa manusia yang menciptakan teknologi dan menggunakanya semakin lama yang terjadi adalah manusia yang dikendalikan oleh teknologi itu sendiri. Internet, salah satu dari perkembangan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang kemajuanya sangat pesat menjadi perhatian yang menarik. Terlebih Internet ini dapat menjadi sarana berekspresi kita secara bebas. Berekspresi disini bisa berekspresi positif ataupun negatif. Melalui facebook, twiter dan media sosial lain yang lagi gandrung digunakan oleh para peselancar dunia maya bebas mengekspresikan dirinya tentang dirinya, orang lain dan isu yang sedang booming di bicarakan di masyarakat. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa di dunia maya tidak semuanya yang tampak itu nyata, bisa menjadi itu adalah sebuah rekayasa yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu guna mempengaruhi para pengguna yang lain.

Jumat, 18 Maret 2016

Kritik Dan Identitas Diri Berkenaan Dengan Virtual Comunity

      Teknologi memang tidak akan ada habisnya dan selalu berubah-rubah mengikuti perkembangan zaman. Mengapa demikian? Itu karena sifat manusia yang ingin belajar dan terus mencoba untuk mengejar keterbatasan-keterbatasan yang ada. Perkembangan yang tidak ada habisnya dan selalu menjadi bahan perbincangan yang menarik adalah teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi yang setiap waktunya menunjukan perubahan dan kemajuan serta content yang dibawanya semakin lengkap dan interaktif yang akan membawa penggunanya semakin nyaman dan menyenangkan di dalam balutan teknologi komunikasi. Apa yang akan terjadi ? mungkin suatu saat nanti seseorang akan lebih tertarik membangun hubungan dengan orang lain menggunakan teknologi dan berkomunikasi lebih nyaman menggunakan teknologi bukan menggunakan kemampuan vebal dan non verbal dengan lama secara tatap muka.
      
      Virtual comunity, yang pertama kali dicetuskan oleh Rheinggold dalam The Virtual Community Homesteading on the Electronic Frontier(2000). Virtual Comunity adalah penerimaan dan penyampaian pesan menggunakan cyberspace /ruang maya yang bersifat interaktif. Virtual Comunity terbentuk karena adanya  kesamaan terhadap minat. Komunitas ini juga tidak terbatas oleh waktu tempat biaya serta kesulitan lainya. Dalam komunitas Virtual juga dikatakan sebagai cirinya adalah hubungan bersifat tidak terlalu intim dan terkesan longgar.
      
     

Selasa, 08 Maret 2016

kenapa masyarakat dibutuhkan dalam program pembangunan?

Komunikasi Pembangunan, kenapa masyarakat dibutuhkan dalam program pembangunan?
Sebelum kita mempelajari komunikasi pemberdayaan masyarakat sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa itu komunikasi pemberdayaan masyarakat. Dari gabungan kata “komunikasi pemberdayaan masyarakat” perlu kita ketahui apa arti perkata. Komunikasi, yaitu kegiatan menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan dengan bertujuan mempengaruhi si komunikan dan dengan adanya feed back diantara mereka maka mereka dapat bertukar peran , pemberdayaan ialah kegiatan mengoptimalkan usaha, tenaga, pikiran terhadap suatu faktor. Sedangkan masyarakat ialah Sekelompok individu yang secara geografis menempati wilayah tertentu, terlibat dalam interaksi sosial dan mempunyai ikatan psikologis dengan anggota yang lain, dan dengan tempat dimana mereka tinggal dengan kata lain Pemberdayaan masyarakat ialah  bentuk partisipasi untuk membebaskan diri mereka sendiri dari ketergantungan mental maupun fisik. Pengertian masyarakat disini adalah klasifikasi masyarakat yang seperti apa yang bisa menjadi dasar dilakukan pembangunan. Masyarakat yang perlu diberdayakan ialah masyarakat yang mempunyai kemauan dan semangat tinggi yang ingin berubah menjadi lebih baik dan membebaskan diri dari ketergantungan mental maupun fisik.  Dengan mempunyai salah satu faktor yang dapat dioptimalkan dengan adanya program pemberdayaan inilah dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Interpersonal Deception Theory (teori kebohongan)

Interpersonal Deception Theory (teori kebohongan)
Pengantar
Kadang berbohong itu memang perlu dilakukan untuk menjaga suatu relasi atau hubungan, dimungkinkan juga  untuk menghindari suatu permasalahan. Tujuan dari  Interpersonal Deception Theory yang dikemukakan oleh David Buller dan Judee Burgoon pada tahun 1990’an, bagaimana kita untuk bisa mengatasi suatu hal yang terjadi diluar dugaan kita, dengan membalikan fakta atau  berbohong. Kerap kali kita berada pada posisi yang memang memaksa kita untuk membohongi seseorang demi menghindari konflik atau menjaga perasaan bahkan hubungan dengan seseorang. Berbohong memang akan terlihat efektif dan memang bisa membantu tapi hanya dalam tataran interpersinal saja. Karena bila mana lawan bicara kita (yang kita bohongi) banyak , malah akan membuat rahasia atau kebohongan itu mudah terbongkar dikarenakan tingkat kecurigaan dan presepsi ataupun ketelitian mengolah pesan pada setiap orang berbeda.
Nama teori :  Interpersonal Deception Theory

TEORI EXPENTANCY VIOLATIONS

EXPENTANCY VIOLATIONS THEORY
Pengantar :
Expectancy Violations Theory dalam bahasa Indonesia disebut Teori Pelanggaran Harapan. Yang menggambarkan harapan seseorang yang dilanggar dengan komunikasi nonverbal. Chapter ini menjelaskan bahwa setiap orang itu memiliki Expected Interaction Range tertentu. Teori ini mencakup pada tataran atau level interpersonal. Teori ini diperkenalkan oleh Judde Burgon pada tahun 1990an dan berakar pada teori Edward Hall tahun 1960an. Burgoon mendasarkan teorinya berdasar pada istilah proxemics yang ditujukan untuk perluasan budaya yang khusus . Tujuan teori ini adalah untuk mengetahui jarak ruang pribadi atau personal space seseorang dan juga respon atau feed back yang dihasilkan karena pelanggaran itu
Nama teori :
EXPECTANCY VIOLATIONS
Expectantion Violations adalah teori dalam teori komunikasi untuk menjelaskan sikap atau perilaku yang tidak terduga pada manusia selagi mereka berinteraksi. Judee Burgoon menyebutkan  bahwa setiap orang mempunyai ruang pribadi atau Personal Space  masing-masing. Tapi, ukuran serta bentuk  nya yang seperti apa dari ruang personal ini berbeda dari setiap orangnya, tergantung dari culture adat budaya serta norma yang berlaku di asalnya ataupun tergantung  pada pribadinya sendiri. Contoh saja  di Benua Amerika orang-orang memiliki ruang personal tertentu. Seperti jarak intim 0 sampai 18 inci, jarak personal 18 inci sampai 4 kaki, jarak Social 4 sampai 10 kaki, jarak Publik lebih dari 10 kaki . menurut Burgoon juga  ada saatnya kita melanggar jarak ruang interpersonal karena penting karena adanya kepentingan juga strategi. Semisal contoh saat berbicara ataupun berkenalan bahkan menyapa , menanyai kabar di tempat pesta dansa ataupun tempat yang ramai, bising, dengan suara benda tertentu maka orang bisa saja melanggar jarak personalnya menjadi jarak yang intim dikarenakan harus membisikan di dekat telinga komunikannya. Teori ini terbagi dalam tiga konsep inti. yaitu ,Expectancy disini diartikan harapan  sebagai sesuatu yang di perkirakan atau prediksi akan t

Cultural Studies

 Cultural Studies
Pengantar :
Teori ini merupakan teori yang diteliti dan dikembangkan oleh Stuart Hall. Beliau  seorang profesor sosiologi yang lahir di Jamaika. dimana perkembangan media saat itu sangat berkembang pesat dan hanya yang memiliki kekuatanlah yang mampu menyuarakan suaranya. Cultural Studies atau kajian budaya adalah studi yang mempelajari kebudayaan atas praktek signifikasi representasi dengan cara mengeksplorasi pembentukan makna pada beragam konteks. Karena Hall percaya sebuah teori dan penelitian ada untuk memberikan kekuasaan atau kekuatan pada orang – orang yang hidup di lapisan terluar di dalam masyarakat, orang yang tidak ingin menyuarakan keinginannya hanya akan berebut tempat untuk bertahan hidup. Teori yang diteliti oleh Hall dan banyak dipengaruhi oleh pemikiran Marxis yang melihat bahwa terdapat hubungan kekuatan atau kekuasaan dibalik praktek masyarakat, terutama dalam praktek komunikasi massa dan media massa.
Nama teori :
Media menampilkan kepura-puraan bahwa masyarakat bersatu dalam common norms, kesempatan yang setara, penghormatan terhadap perbedaan, kesamaan hak bersuara, hak-hak individual, dan penegakan hukum. Hall menyatakan bahwa segala repetisi yang bersih yang disebut informasi, tidak mungkin melenyapkan karakter kotor, semiotic, semantic, dan discursive yang sifatnya fundamental media tersebut dalam dimensi budayanya. Ia menggunakan istilah articulate untuk menyatakan speaking out tentang penindasan, dan istilah linking untuk menghubungkan bahwa penaklukan yang dilakukan oleh media komunikasi dapat terjadi karena media bergerak di bidang dimana makna dibentuk. Cultural Studies termasuk bidang kompleks, dimana untuk memahaminya. Kita dituntut harus memahami dari dasar..

Teori Media Equation

The Media Equation Theory
Pengantar :
 The Media Equation Theory atau Teori Media Ekuasi  pertama kali dikemukakan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass pada tahun 1996 melalui tulisan mereka yang berjudul The Media Equation : How People Treat Computers, Television, and New Media Like Real People and Places.  Mereka berdua ialah pencetus juga keduanya merupakan profesor di jurusan Komunikasi Universitas Stanford Amerika. Tujuan teori ini adalah ingin mengetahui bentuk komunikasi antara individu manusia dengan media Melalui serangkaian penelitian yang mereka lakukan. Hasilnya, berdasarkan teori media equation ini Reeves dan Nass menggambarkan persoalan bagaimana orang-orang secara tidak sadar bahkan secara otomatis merespon apa yang dikomunikasikan media, seolah media itu manusia dan dianggap sebagai bagian dari kehidupan (media and the real life are the same). Pada teori ini mengambarkan bahwa media juga bisa diajak bicara juga media dapat diajak menjadi lawan bicara pada level komunikasi interpersonal seperti face to face.
Nama teori :
Dalam teori persamaan media ini, media seperti televisi dan komputer diberlakukan layaknya pemeran  sosial.

Teori Speech Codes

Speech Codes Theory
Pengantar :
Teori yang dicetuskan oleh Gerry Philipsen, teori ini memandang budaya sebagai suatu konstruksi sosial dan pola simbol, makna-makna, pendapat, dan aturan-aturan yang dipancarkan secara berlanjut. Perbedaan di setiap bahasa kode ini bukan hanya terjadi pada kelompok-kelompok dalam jumlah besar, namun bisa juga terjadi di dalam kelompok kecil. Speech code atau kode bahasa ini bisa berupa kata, makna, ataupun dialeg. Speech Codes ini membahas tentang kata-kata yang khas dari sebuah kebudayaan dan juga menekankan pada aspek perbedaan antara suatu budaya dengan kebudayaan lainnnya atau kecirikhasan. Tujuan teori, untuk memahami perbedaan budaya dan bagaimana proses menyesuaikan diri pada suatu kebudayaan. Kedapa di setiap kebudayaa speech code berbeda-beda ini dikarenakan sejarah yang melekat pada budaya masing-masing.