Teknologi yang semakin
canggih dan maju dalam bidang komunikasi dan informasi mengakibatkan perubahan
pola prilaku dan cara pikir manusia penggunanya. Seperti ungkapan Mc. Luhan
dalam teori komunikasinya yaitu teknologi determinism yang mengatakan bahwa
manusia yang menciptakan teknologi dan menggunakanya semakin lama yang terjadi
adalah manusia yang dikendalikan oleh teknologi itu sendiri. Internet, salah
satu dari perkembangan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang
kemajuanya sangat pesat menjadi perhatian yang menarik. Terlebih Internet ini
dapat menjadi sarana berekspresi kita secara bebas. Berekspresi disini bisa
berekspresi positif ataupun negatif. Melalui facebook, twiter dan media sosial
lain yang lagi gandrung digunakan oleh para peselancar dunia maya bebas
mengekspresikan dirinya tentang dirinya, orang lain dan isu yang sedang booming
di bicarakan di masyarakat. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa di dunia maya
tidak semuanya yang tampak itu nyata, bisa menjadi itu adalah sebuah rekayasa
yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu guna mempengaruhi para pengguna yang
lain.
Jumat, 25 Maret 2016
Jumat, 18 Maret 2016
Kritik Dan Identitas Diri Berkenaan Dengan Virtual Comunity
Teknologi
memang tidak akan ada habisnya dan selalu berubah-rubah mengikuti perkembangan
zaman. Mengapa demikian? Itu karena sifat manusia yang ingin belajar dan terus
mencoba untuk mengejar keterbatasan-keterbatasan yang ada. Perkembangan yang
tidak ada habisnya dan selalu menjadi bahan perbincangan yang menarik adalah
teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi yang setiap waktunya menunjukan
perubahan dan kemajuan serta content yang dibawanya semakin lengkap dan
interaktif yang akan membawa penggunanya semakin nyaman dan menyenangkan di
dalam balutan teknologi komunikasi. Apa yang akan terjadi ? mungkin suatu saat
nanti seseorang akan lebih tertarik membangun hubungan dengan orang lain
menggunakan teknologi dan berkomunikasi lebih nyaman menggunakan teknologi
bukan menggunakan kemampuan vebal dan non verbal dengan lama secara tatap muka.
Virtual
comunity, yang pertama kali dicetuskan oleh Rheinggold dalam The Virtual
Community Homesteading on the Electronic Frontier(2000). Virtual Comunity
adalah penerimaan dan penyampaian pesan menggunakan cyberspace /ruang maya yang bersifat interaktif. Virtual Comunity terbentuk
karena adanya kesamaan terhadap minat.
Komunitas ini juga tidak terbatas oleh waktu tempat biaya serta kesulitan
lainya. Dalam komunitas Virtual juga dikatakan sebagai cirinya adalah hubungan
bersifat tidak terlalu intim dan terkesan longgar.
Selasa, 08 Maret 2016
kenapa masyarakat dibutuhkan dalam program pembangunan?
Komunikasi Pembangunan, kenapa masyarakat dibutuhkan dalam program
pembangunan?
Sebelum kita mempelajari komunikasi pemberdayaan masyarakat sangat
penting bagi kita untuk mengetahui apa itu komunikasi pemberdayaan masyarakat.
Dari gabungan kata “komunikasi pemberdayaan masyarakat” perlu kita ketahui apa
arti perkata. Komunikasi, yaitu kegiatan menyampaikan pesan dari komunikator ke
komunikan dengan bertujuan mempengaruhi si komunikan dan dengan adanya feed
back diantara mereka maka mereka dapat bertukar peran , pemberdayaan ialah
kegiatan mengoptimalkan usaha, tenaga, pikiran terhadap suatu faktor. Sedangkan
masyarakat ialah Sekelompok individu yang secara geografis menempati wilayah
tertentu, terlibat dalam interaksi sosial dan mempunyai ikatan psikologis
dengan anggota yang lain, dan dengan tempat dimana mereka tinggal dengan kata lain
Pemberdayaan masyarakat ialah bentuk
partisipasi untuk membebaskan diri mereka sendiri dari ketergantungan mental
maupun fisik. Pengertian masyarakat disini adalah klasifikasi masyarakat yang
seperti apa yang bisa menjadi dasar dilakukan pembangunan. Masyarakat yang
perlu diberdayakan ialah masyarakat yang mempunyai kemauan dan semangat tinggi
yang ingin berubah menjadi lebih baik dan membebaskan diri dari ketergantungan
mental maupun fisik. Dengan mempunyai
salah satu faktor yang dapat dioptimalkan dengan adanya program pemberdayaan
inilah dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera.
Interpersonal Deception Theory (teori kebohongan)
Interpersonal Deception Theory (teori kebohongan)
Pengantar
Kadang berbohong itu memang perlu
dilakukan untuk menjaga suatu relasi atau hubungan, dimungkinkan juga untuk menghindari suatu permasalahan. Tujuan
dari Interpersonal Deception Theory
yang dikemukakan oleh David Buller dan Judee Burgoon pada tahun 1990’an,
bagaimana kita untuk bisa mengatasi suatu hal yang terjadi diluar dugaan kita,
dengan membalikan fakta atau berbohong.
Kerap kali kita berada pada posisi yang memang memaksa kita untuk membohongi
seseorang demi menghindari konflik atau menjaga perasaan bahkan hubungan dengan
seseorang. Berbohong memang akan terlihat efektif dan memang bisa membantu tapi
hanya dalam tataran interpersinal saja. Karena bila mana lawan bicara kita (yang
kita bohongi) banyak , malah akan membuat rahasia atau kebohongan itu mudah
terbongkar dikarenakan tingkat kecurigaan dan presepsi ataupun ketelitian
mengolah pesan pada setiap orang berbeda.
Nama teori : Interpersonal Deception Theory
TEORI EXPENTANCY VIOLATIONS
EXPENTANCY VIOLATIONS THEORY
Pengantar :
Expectancy Violations
Theory dalam
bahasa Indonesia disebut Teori Pelanggaran Harapan. Yang menggambarkan
harapan seseorang yang dilanggar dengan komunikasi nonverbal. Chapter ini menjelaskan bahwa setiap orang itu
memiliki Expected Interaction Range tertentu.
Teori ini mencakup pada tataran atau level interpersonal. Teori ini diperkenalkan
oleh Judde Burgon pada tahun 1990an dan berakar pada teori Edward Hall tahun
1960an. Burgoon mendasarkan
teorinya berdasar pada istilah proxemics yang
ditujukan untuk perluasan budaya yang khusus . Tujuan teori ini adalah untuk mengetahui jarak ruang
pribadi atau personal space seseorang
dan juga respon atau feed back yang dihasilkan karena pelanggaran itu
Nama teori :
EXPECTANCY
VIOLATIONS
Expectantion Violations adalah teori dalam
teori komunikasi untuk
menjelaskan sikap atau perilaku yang tidak terduga pada
manusia selagi mereka berinteraksi. Judee Burgoon menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai ruang
pribadi atau Personal Space masing-masing. Tapi, ukuran serta bentuk nya yang seperti apa dari ruang personal ini
berbeda dari setiap orangnya, tergantung dari culture adat budaya serta norma
yang berlaku di asalnya ataupun tergantung pada pribadinya sendiri. Contoh saja di
Benua Amerika orang-orang
memiliki ruang personal tertentu. Seperti jarak intim 0 sampai 18 inci, jarak personal 18 inci sampai 4
kaki, jarak Social 4 sampai 10 kaki, jarak Publik lebih dari 10 kaki . menurut Burgoon juga ada saatnya kita melanggar jarak ruang
interpersonal karena penting karena adanya kepentingan juga strategi. Semisal
contoh saat berbicara ataupun berkenalan bahkan menyapa , menanyai kabar di
tempat pesta dansa ataupun tempat yang ramai, bising, dengan suara benda
tertentu maka orang bisa saja melanggar jarak personalnya menjadi jarak yang
intim dikarenakan harus membisikan di dekat telinga komunikannya. Teori ini terbagi dalam tiga konsep
inti. yaitu ,Expectancy
disini diartikan harapan sebagai sesuatu yang di perkirakan atau prediksi
akan t
Cultural Studies
Cultural Studies
Pengantar :
Teori ini merupakan teori yang diteliti dan dikembangkan oleh Stuart Hall. Beliau seorang profesor sosiologi yang lahir di
Jamaika. dimana perkembangan media
saat itu sangat berkembang pesat dan hanya yang memiliki kekuatanlah yang mampu
menyuarakan suaranya. Cultural Studies
atau kajian budaya adalah studi yang mempelajari kebudayaan atas praktek
signifikasi representasi dengan cara mengeksplorasi pembentukan makna pada
beragam konteks. Karena Hall percaya sebuah teori dan penelitian ada untuk
memberikan kekuasaan atau kekuatan pada orang – orang yang hidup di lapisan
terluar di dalam masyarakat, orang yang tidak ingin menyuarakan keinginannya
hanya akan berebut tempat untuk bertahan hidup. Teori yang diteliti oleh Hall
dan banyak dipengaruhi oleh pemikiran Marxis yang melihat bahwa terdapat
hubungan kekuatan atau kekuasaan dibalik praktek masyarakat, terutama dalam
praktek komunikasi massa dan media massa.
Nama teori :
Media menampilkan kepura-puraan bahwa masyarakat bersatu
dalam common norms, kesempatan yang
setara, penghormatan terhadap perbedaan, kesamaan hak bersuara, hak-hak
individual, dan penegakan hukum. Hall menyatakan bahwa segala repetisi yang
bersih yang disebut informasi, tidak mungkin melenyapkan karakter kotor,
semiotic, semantic, dan discursive yang sifatnya fundamental media tersebut
dalam dimensi budayanya. Ia menggunakan istilah articulate untuk menyatakan speaking
out tentang penindasan, dan istilah linking
untuk menghubungkan bahwa penaklukan yang dilakukan oleh media komunikasi dapat
terjadi karena media bergerak di bidang dimana makna dibentuk. Cultural Studies termasuk bidang kompleks, dimana
untuk memahaminya. Kita dituntut harus memahami dari dasar..
Teori Media Equation
The Media Equation
Theory
Pengantar :
The Media Equation Theory atau Teori Media Ekuasi pertama kali dikemukakan
oleh Byron Reeves dan Clifford Nass pada tahun 1996 melalui tulisan mereka yang
berjudul The Media Equation : How People Treat Computers, Television,
and New Media Like Real People and Places.
Mereka berdua ialah pencetus juga keduanya merupakan profesor di jurusan
Komunikasi Universitas Stanford Amerika. Tujuan teori ini adalah ingin
mengetahui bentuk komunikasi antara individu manusia dengan media Melalui
serangkaian penelitian yang mereka lakukan. Hasilnya, berdasarkan teori media
equation ini Reeves dan Nass menggambarkan persoalan bagaimana orang-orang
secara tidak sadar bahkan secara otomatis merespon apa yang dikomunikasikan
media, seolah media itu manusia dan dianggap sebagai bagian dari kehidupan (media
and the real life are the same). Pada teori ini mengambarkan bahwa media
juga bisa diajak bicara juga media dapat diajak menjadi lawan bicara pada level
komunikasi interpersonal seperti face to face.
Nama teori :
Dalam teori persamaan media ini, media seperti televisi dan
komputer diberlakukan layaknya pemeran
sosial.
Teori Speech Codes
Speech Codes Theory
Pengantar :
Teori yang
dicetuskan oleh Gerry Philipsen, teori ini memandang budaya sebagai
suatu konstruksi sosial dan pola simbol, makna-makna, pendapat, dan
aturan-aturan yang dipancarkan secara berlanjut. Perbedaan di setiap bahasa kode ini bukan hanya
terjadi pada kelompok-kelompok dalam jumlah besar, namun bisa juga terjadi di
dalam kelompok kecil. Speech code atau kode bahasa ini bisa berupa kata, makna,
ataupun dialeg. Speech Codes ini membahas tentang kata-kata yang khas dari sebuah
kebudayaan dan juga menekankan pada aspek perbedaan antara suatu budaya dengan
kebudayaan lainnnya atau kecirikhasan. Tujuan teori, untuk memahami perbedaan
budaya dan bagaimana proses menyesuaikan diri pada suatu kebudayaan. Kedapa di
setiap kebudayaa speech code berbeda-beda ini dikarenakan sejarah yang melekat
pada budaya masing-masing.
Langganan:
Postingan (Atom)