EXPENTANCY VIOLATIONS THEORY
Pengantar :
Expectancy Violations
Theory dalam
bahasa Indonesia disebut Teori Pelanggaran Harapan. Yang menggambarkan
harapan seseorang yang dilanggar dengan komunikasi nonverbal. Chapter ini menjelaskan bahwa setiap orang itu
memiliki Expected Interaction Range tertentu.
Teori ini mencakup pada tataran atau level interpersonal. Teori ini diperkenalkan
oleh Judde Burgon pada tahun 1990an dan berakar pada teori Edward Hall tahun
1960an. Burgoon mendasarkan
teorinya berdasar pada istilah proxemics yang
ditujukan untuk perluasan budaya yang khusus . Tujuan teori ini adalah untuk mengetahui jarak ruang
pribadi atau personal space seseorang
dan juga respon atau feed back yang dihasilkan karena pelanggaran itu
Nama teori :
EXPECTANCY
VIOLATIONS
Expectantion Violations adalah teori dalam
teori komunikasi untuk
menjelaskan sikap atau perilaku yang tidak terduga pada
manusia selagi mereka berinteraksi. Judee Burgoon menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai ruang
pribadi atau Personal Space masing-masing. Tapi, ukuran serta bentuk nya yang seperti apa dari ruang personal ini
berbeda dari setiap orangnya, tergantung dari culture adat budaya serta norma
yang berlaku di asalnya ataupun tergantung pada pribadinya sendiri. Contoh saja di
Benua Amerika orang-orang
memiliki ruang personal tertentu. Seperti jarak intim 0 sampai 18 inci, jarak personal 18 inci sampai 4
kaki, jarak Social 4 sampai 10 kaki, jarak Publik lebih dari 10 kaki . menurut Burgoon juga ada saatnya kita melanggar jarak ruang
interpersonal karena penting karena adanya kepentingan juga strategi. Semisal
contoh saat berbicara ataupun berkenalan bahkan menyapa , menanyai kabar di
tempat pesta dansa ataupun tempat yang ramai, bising, dengan suara benda
tertentu maka orang bisa saja melanggar jarak personalnya menjadi jarak yang
intim dikarenakan harus membisikan di dekat telinga komunikannya. Teori ini terbagi dalam tiga konsep
inti. yaitu ,Expectancy
disini diartikan harapan sebagai sesuatu yang di perkirakan atau prediksi
akan t
erjadi bukan seperti keinginan. Burgoon menjelaskan ada 3 hal
yang mempegaruhi expectancy ini. Context dibagi menjadi
3 yaitu. Relationship berhubungan
dengan kesamaan, kesukaan, status saudara.Communicator characteristic yang
berhubungan dengan umur/jenis kelamin, kepribadian, dll. Dan berikutnya adalah
Violation Valence mengarah pada nilai
positif atau negative yang kita tempatkan pada suatu perilaku yang tidak
terduga tertentu, tidak melihat siapa yang melakukannya. Jika valensinya lebih
ke arah negativ maka, lakukan
kurang dari apa yang di harapkan. Jika valensinya lebih kearah positif, lakukan lebih jauh lagi
dari yang diharapkan. Dan kebanyakan
dari maksud pelanggaran dapat dipahami secara nyata, dan beberapa pelanggaran harapan
nonverbal sebenarnya memiliki makna yang bias mengartikan macam macam
atau dengan kata lain ambigu. Communicator
Reward Valence adalah jumlah dari atribut positif dan juga jumlah
atribut negative yang dibawa oleh seseorang untuk bertemu seseorang dan juga di ditambah potensi diri yang dimiliki seseorang
untuk diberi kan imbalan atau bahkan, hukuman. Pelanggaran yang membingungkan
memaksa korbanya untuk mencari kontek social sebagai sebuah petunjuk arti
mereka, dan ketika itulah communicator reward valence itu berjalan. Dan
juga Sebagai bukti dari
apa yang dikatakan kemampuan
memprediksinya yang telah digunakan untuk memperkirakan
bahkan menjelaskan sikap dan
perilaku perilaku seseorang di berbagai macam konteks
komunikasi.
Catatan keritis :
Setelah membaca dan mencari informasi tentang teori pelanggaran
harapan dalam sebuah komunikasi
interpersonal yang di kemukakan oleh Judee Burgoon, saya akui teori ini menarik . tak sadar kita sering menggunakan teori yang di kemukakan oleh Judee
Burgon ini. Dalam teori ini menekankan bahwa : setiap orang saat dalam
berinteraksi pasti memliki pendapat atau presepsi yang berbeda terhadap orang
atau lawan bicaranya juga sang lawan memberikan perilaku yang juga tidak bisa diduga
sebelumnya.
Penerapan :
Menurut saya teori ini cocok di terapkan di
tingkat komunikasi interpersonal karena menurut saya jika semakin
sedikit jumlah orang, maka jelas akan lebih mudah memprediksi
perilaku –perilaku yang tak terduga .. Jika lawan bicara kita jumlahnya besar, maka kita akan semakin kesulitan dalam
memprediksi perilaku tidak terduga yang akan mereka berikan.
Contoh kasus
Pada saat salah seorang teman saya berulang tahun, saya dengan teman
teman yang lain berniat akan mengerjai atau memberi sureprise kepada dia. Tapi sebelumnya saya inginkan ia di kerjai
dahulu dengan mendapat persetujuan dengan yang lain maka rencana pun daitur.
Dan eksekusi dikerjainya dia pun berhasil namun kami berharap bahwa dia akan
senang setelah dikerjainya karena dia tau ini hari ulang tahunnya. Tapi,
nyatanya ia malah marah dan dengan nada yang tinggi dia malah memarahi kami dan
kami hanya bisa meminta maaf, tapi nyatanya pada akhirnya ia malah tertawa dan
balik mengerjai kami. Inilah yang disebut perilaku yang tak terduga . dan pas
bila dengan mkasud contoh kasus teori pelanggaran harapan.
makasih, ngebantu bgt gue ngerjain tugas bahasanya simpel
BalasHapusmayan ngebantu
BalasHapusSumpah ngebantu banget mkasihh bnyk
BalasHapus