Selasa, 08 Maret 2016

Interpersonal Deception Theory (teori kebohongan)

Interpersonal Deception Theory (teori kebohongan)
Pengantar
Kadang berbohong itu memang perlu dilakukan untuk menjaga suatu relasi atau hubungan, dimungkinkan juga  untuk menghindari suatu permasalahan. Tujuan dari  Interpersonal Deception Theory yang dikemukakan oleh David Buller dan Judee Burgoon pada tahun 1990’an, bagaimana kita untuk bisa mengatasi suatu hal yang terjadi diluar dugaan kita, dengan membalikan fakta atau  berbohong. Kerap kali kita berada pada posisi yang memang memaksa kita untuk membohongi seseorang demi menghindari konflik atau menjaga perasaan bahkan hubungan dengan seseorang. Berbohong memang akan terlihat efektif dan memang bisa membantu tapi hanya dalam tataran interpersinal saja. Karena bila mana lawan bicara kita (yang kita bohongi) banyak , malah akan membuat rahasia atau kebohongan itu mudah terbongkar dikarenakan tingkat kecurigaan dan presepsi ataupun ketelitian mengolah pesan pada setiap orang berbeda.
Nama teori :  Interpersonal Deception Theory
Interpersonal Deception Theory terdiri dari beberapa bagian yang menjelaskan bahwa, Kemunculan teori bagian dari adalah strategi informasi  untuk mempengaruhi secara langsung si komunikator dan si penerima pesan komunikan yang berkomunikasi dengan cara atau motif beragam. Dan Reaksi yang beragam, siapapun yang mempunyai  mempengaruhi orang lain untuk membuat  pergerakan dan antisipasinya, dan siapa yang terpegaruh oleh dimana ada situasi kebohongan. Pada dasarnya penipuan/kebohongan adalah keahlian untuk memanipulasi atau mengada-ada informasi, untuk pemalsuan, menyembunyikan, atau berdalih. Berbohong menggunakan kata untuk mencapai tujuannya. Dan  Bahasa yang digunakan untuk berbohong, sangat  bervariasi pada setiap orang yang melakukan kebohongan, ada empat upaya strategi kebohongan . Yang pertama, keraguan dan samar – samar, yang memungkinkan menjawab pertanyaan dengan jawaban ringkas dan kurang jelas, yang akhirnya akan membuat si komunikan ini tidak bisa meminta jawaban lebih jelas dan lebih lanjut. Yang kedua, Hanya diam , tersudut susah mengelak yang akhirnya akan menarik diri, hal ini terjadi ketika seseorang mengalami suatu hal atau kejadian yang diluar dugaan tanpa ada kesiapan untuk berbohong, yang mana akan lebih menonjolkan komunikasi non-verbalnya. Yang berikutnya, Diasosiasi, merupakan strategi untuk menjauhkan diri dari situasi yang membuat seakan – akan apa yang dilakukan adalah normal, tetapi kondisi ini memerlukan hubungan yang lebih dalam antara Deceiver/komunikator dan Detector/komunikan. Perilaku  “jaim”  (jaga image) dan hubungan / relationship, pada saat mereka sedang berbohong maka mereka akan merasa takut akan gagalnya sebuah kebohongan melalui komunikasi non-verbal yang menyebabkan kata – kata yang terucapkan menjadi tidak dipercaya, untuk menutupi kebohongan, mereka akan mencoba terlihat jujur, Deceiver di dalam berdialog cenderung menyetujui argumen yang keluar dari Detector dan tersenyum beberapa kali bahkan mengatakan , “serius” pada akhir satu bait dialognya untuk menguatkan argument saat berbohong.Para peneliti percaya cara diatas ampuh diterapkan namun juga tidak menuntut kemungkinan untuk gagal. Interpersonal deceptioan theory mengharapkan hasil yang dikeluarkan, disamping bukan hanya kualitas pesan yang disampaikan tetapi juga ada isyarat yang keluar tanpa diduga sebelumnya. Kebocoran hal yang dirahasiakan atau ditutupi, Kebenaran akan terlihat jika suatu kebohongan akan segera terbongkar apabila si komunikator tidak mampu mengkontrol arah pembicaraan dan mulai menunjukan hal-hal yang tadinya ditutupi lama kelamaan terucap.Jumlah kata-kata salah meningkat, Menigkatnya keragu – raguan serta ambigu. Penekanan suara yang tinggi sampai pada pupil mata yang membesar.

Catatan keritis :
Setelah saya membahas dikelas dan  membaca Interpersonal Deception Theory atau  kebohongan dalam sebuah komunikasi interpersonal yang di kemukakan oleh Buller dan Borgoon,menurut saya teori ini cukup unik dan menarik dimana kita sangat sering terjebak dalam kondisi seperti ini seperti bagaimana ciri adanya kebohongan dan menentukan ia berbohong atau tidak pada sebuah kenyataan dimana banyak faktor juga yang menentukan kebohongan itu berhasil atau tidak. Dan juga tingkah laku yang tergambarkan saat seseorang berbohong sehingga membuat kemungkinkan terbongkarnya suatu rahasia atau hal yang ditutupi oleh decevier atau komunikator.
Penerapan :
Dalam hal komunikasi teori ini lebih cocok jika diterapkan pada level komunikasi interpersonal antara dua orang bisa lebih namun sangat berisiko karena yang namanya berbohong ialah memanipulasi hal-hal dan bila di beri pertanyaan sangat susah bagi kita tetap pada satu jawaban yang akan membuat kita mudah tebongkar(kebohongannya) , menurut saya semakin sedikit komunikan semakin besar pula tingkat keberhasilan dalam berbohong, dan juga lebih mudah mengatasi respon atau pertanyaan yang muncul diluar dari prediksi kita.
Contoh kasus :
Pada saat itu, Saya berbohong saat ingin keluar ke hari perayaan ulangtahun teman wanita saya. Namun pada saat itu memang saya tidak boleh keluar rumah, hanya belajar dan belajar yang orang tua suruh kepada saya. karena hari itu memang berdekatan dengan hari pelaksanaan ujian nasional di sma saya. Dengan alasan yang meyakinkan orang tua untuk belajar kelompok membahas soal –soal tahun lalu dengan didampingi kaka pengajar les privatnya teman saya maka diizinkanlah saya keluar hari itu.



1 komentar:

  1. 2018 ford fusion hybrid titanium
    2018 ford fusion hybrid titanium. titanium vs stainless steel 2019 · titanium nail The price sugarboo extra long digital titanium styler of Titanium-Arts is set at titanium damascus knives €32 per pound, but titanium max not enough to cover all items with that.

    BalasHapus